LAPORAN HASIL BEDAH FILM DAN DISKUSI “KEMBALI KE TITIK”

Dalam Rangka Pencegahan Paham Radikalisme dan Terorisme
Tiga orang guru dari MTsN 13 Jakarta ditugaskan mengikuti bedah film dan diskusi yang diselenggarakan oleh pemda DKI bekerjasama dengan densus 88 dan polri yang juga turut mengundang pegawai di lingkungan kemdikbud, kemenag dan kemdagri

1. Ustadz Syarif Hidayatullah, M.Ag.
2. Ustadz Cecep Zainal Arifin, M.Pd.
3. Sudrajat, S.Pd.

Yang turut hadir dalam diskusi panel dan bedah film tersebut berkesimpulan bahwa…

A. Latar Belakang
Radikalisme dan terorisme merupakan ancaman nyata terhadap keutuhan bangsa dan negara. Melalui pendekatan edukatif dan dialogis, berbagai upaya terus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama generasi muda, agar tidak mudah terpengaruh oleh paham-paham yang menyimpang dari nilai-nilai Pancasila dan kebhinekaan. Salah satu upaya tersebut adalah melalui kagiatan bedah film & diskusi.

B. Kegiatan
Kegiatan bedah film dan diskusi film berjudul “Kembali ke Titik” dilaksanakan pada tanggal 20 Mei 2025 di Auditorium Perpustakaan Nasional Jakarta Pusat, samping Balai Kota DKI Jakarta, diikuti oleh para peserta yang terdiri dari
1. ASN Kementerian Agama DKI Jakarta,
2. ASN Diknas DKI Jakarta, dan
3. Polri.

Acara ini diselenggarakan oleh Pemda DKI Jakarta dan Perpusnas RI dalam rangka pencegahan radikalisme dan terorisme.

C. Isi Film
Film “Kembali ke Titik” menggambarkan kisah nyata mantan narapidana terorisme yang menyadari kekeliruannya setelah melalui proses panjang introspeksi dan pembinaan. Tokoh utama dalam film tersebut mengisahkan bagaimana ia awalnya terpapar paham radikal, hingga akhirnya menyadari bahwa tindakan yang ia lakukan tidak sesuai dengan ajaran agama maupun nilai kemanusiaan. Film ini juga menekankan pentingnya peran keluarga, tokoh agama, dan negara dalam proses deradikalisasi.

D. Hasil Diskusi
Setelah pemutaran film, diskusi interaktif dilakukan dengan narasumber dari …… mantan napiter, akademisi, tokoh agama. Beberapa poin penting yang dihasilkan dari diskusi antara lain:

1. Radikalisme sering kali menyasar individu yang sedang mencari identitas atau mengalami krisis.
2. Media sosial menjadi salah satu jalur penyebaran ideologi radikal, sehingga perlu peningkatan literasi digital.
3. Pencegahan dini harus melibatkan keluarga, lingkungan pendidikan, dan tokoh masyarakat.
4. Deradikalisasi tidak cukup hanya dengan pendekatan hukum, tetapi juga harus humanis dan berkelanjutan.
5. Mantan napiter yang sudah kembali ke masyarakat perlu mendapat dukungan agar tidak kembali ke jalur kekerasan.

E. Kesimpulan
Kegiatan ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang bahaya radikalisme dan pentingnya upaya pencegahan melalui edukasi. Film “Kembali ke Titik” menjadi media reflektif yang efektif dalam menyampaikan pesan bahwa perubahan ke arah yang lebih baik selalu mungkin terjadi. Diharapkan peserta kegiatan ini dapat menjadi agen pencegahan radikalisme di lingkungannya masing-masing.

F. Rekomendasi

* Kegiatan serupa perlu dilaksanakan secara berkala di berbagai wilayah.
* Materi film dan diskusi perlu disesuaikan dengan konteks lokal agar lebih relevan.
* Perlu kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan untuk menciptakan sistem pencegahan yang menyeluruh.

Lokasi kegiatan auditorium perpustakaan nasional RI jalan medan satria jakpus

By : Cecep jenal arifin, M.Pd

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *