Jakarta Selatan – Suasana penuh konsentrasi terasa di ruang laboratorium komputer MTsN 13 Jakarta di Ulujami. Selama dua hari, pada Senin dan Selasa, 25-26 Agustus 2025, madrasah ini berhasil menyelenggarakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) 2025. Sebanyak 25 siswa-siswi kelas 8 yang terpilih secara acak menjadi perwakilan untuk mengikuti asesmen yang menjadi tolok ukur kualitas pendidikan nasional ini.

ANBK merupakan program evaluasi yang digagas oleh Kemendikbudristek sebagai pengganti Ujian Nasional (UN). Tujuannya bukan untuk mengukur capaian individu siswa, melainkan untuk memetakan dan mengevaluasi mutu sistem pendidikan secara menyeluruh. Asesmen ini terdiri dari tiga instrumen utama:
* Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), yang mengukur kemampuan literasi membaca dan numerasi siswa.
* Survei Karakter, yang dirancang untuk memotret sikap, nilai, dan keyakinan yang mencerminkan Profil Pelajar Pancasila.
* Survei Lingkungan Belajar, yang mengukur kualitas berbagai aspek input dan proses belajar-mengajar di satuan pendidikan.
Pelaksanaan ANBK di MTsN 13 Jakarta berjalan dengan lancar dan tertib. Untuk menjaga integritas dan objektivitas, asesmen ini diawasi secara silang oleh pengawas dari MTsN 32 Jakarta. Kolaborasi antar madrasah ini menunjukkan komitmen bersama untuk menyukseskan program peningkatan mutu pendidikan.
Kepala MTsN 13 Jakarta menyatakan bahwa partisipasi dalam ANBK adalah langkah penting bagi madrasah untuk melakukan refleksi. “Hasil dari ANBK ini akan menjadi cermin bagi kami untuk terus berbenah, mengidentifikasi apa yang sudah baik, dan di area mana kami perlu meningkatkan kualitas input, proses, serta output pembelajaran,” ujarnya.
Dengan suksesnya penyelenggaraan ANBK 2025, MTsN 13 Jakarta menunjukkan kesiapannya dalam mendukung program pemerintah untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih baik dan mengatasi kesenjangan kualitas di seluruh Indonesia.